Monday, March 16, 2015

Depresi Pasca Persalinan

Penyebab depresi yg terjadi sebelum & sesudah kelahiran kurang begitu diketahui. Masing-masing wanita mempunyai kemungkinan yg berlainan, tapi gabungan dari berbagai tekanan hidup dengan unsur fisik, hormon & sosial dapat memicu depresi.

Depresi pasca kelahiran bayi berbeda dengan ‘kesedihan  pasca bersalin’. Hingga 80% wanita mengala-mi ‘kesedihan’ yg cenderung me-muncak pada hari ke-3 s.d. ke-5 seusai bersalin & disebabkan oleh perubahan hormon saat bersalin. Si ibu sering merasa berlinang & kewalahan beberapa hari.

Perlu disadari bahwa depresi ini bisa diobati. Anda bisa kembali sembuh jika diberi pengobatan yg tepat misalnya obat, nasihat, dukungan dari saudara dan teman serta waktu.

Selama kehamilan & awal pengasuhan, ada wanita yg merasa:

Marah, Tertekan, Bersalah, Bingung, Waswas, Kesal. Pilu dan Kuatir

Beberapa wanita mengutarakan:

'Saya selalu ingin menangis …'

'Tak bisa memusatkan perhatian. Rasanya tak bisa berbuat apa-apa …'

'Kok berperasaan buruk padahal bayi saya ini cantik?'

'Saya bingung dan tak punya tenaga.'

'Saya cape … pake banget, tapi tak bisa tidur.'

'Minat orang hanya tertuju kepada bayi … bukan ke perasaan saya.'

'Saya tidak ingin ketemu orang.'



Bila Anda sering mengalami aneka perasaan ini, barangkali Anda menderita depresi pasca persalinan. Depresi pasca persalinan mengganggu hidup wanita dalam saat penting & dapat berdampak ke bayinya, keluarga dan hubungan suami isteri. Tingkat depresi bagi ayah juga menanjak pesat dalam tahun seusai kelahiran bayi.

Tanda dan gejala depresi ini antara lain:

· Kehabisan tenaga/kebanyakan gerak.

· Tidak bisa tidur walaupun Anda mempunyai kesempatan.

· Menangis tak tertahan & mata terasa berlinang.

· Menyadari bahwa perasaan Anda amat cepat berubah.

· Sangat judes/peka thd bunyi & sentuhan.

· Senantiasa berpikiran negatif.

· Tiba-tiba merasa tidak mampu.

· Tiba-tiba takut/gugup.

· Tak bisa memusatkan perhatian.

· Lebih sering lupa.

· Rasa bingung & bersalah.

· Kehilangan nafsu seks/kegemaran lainnya.

· Merasa kuatir & sendiri tetapi tdk ingin bersama orang lain.

· Makan amat sedikit atau amat banyak.

· Merasa tak mampu menguasai.

· Asyik dgn pikiran yg menghantui & mengerikan.

· Terlintas pikiran menyakiti diri/bayi Anda.

· Kehilangan kepercayaan & harga diri.

· Tak mampu bersenang-senang.

Perasaan sedih secara terus menerus yg diikuti dgn beberapa perasaan di atas selama sedikitnya 2 minggu barangkali menunjukkan depresi klinis, & memerlukan penilaian & pengobatan lebih lanjut.



Penyebab Depresi Pasca Persalinan

·        Hubungan Keluarga (Perceraian, Kematian, Pindah rumah, Pernikahan, Anak atau anggota keluarga pindah rumah atau 'keluar rumah'.

·        Kesehatan (terluka atau jatuh sakit, adanya keluarga yg sakit).

·        Pekerjaan atau Keuangan (berganti atau kehilangan pekerjaan, suami mulai atau berhenti bekerja, hutang atau kehilangan rumah)

Ada pula beberapa unsur kemungkinan utama yg dapat membuat wanita lebih rentan terhadap depresi sebelum maupun sesudah kelahiran. Diantaranya:

· Riwayat depresi sanak saudara.

· Pernah kena depresi sebelumnya.

· Hubungan buruk dengan suami atau tak bersuami.

· Kurang dukungan dari orang-orang dekat.

· Masa kanak-kanak yg sulit atau tak bahagia.

· Kerumitan lahir bagi si ibu atau bayinya.

· Kelahiran dini atau lambat, maupun kelahiran kembar.

· Perasaan negatif kepada si bayi atau ikatan dengannya terbatas.

· Kesehatan bayinya bermasalah.

· Bukan bayi yang diharapkan (rupa, kelamin).

· Ibu terpisah dari bayinya.

· 'Bayi sulit' (perangai, kebiasaan tidur, ulah bila disusui).

· Desakan sosial ekonomi.

· Kehamilan tak direncanakan.

· Pernah mengalami pelecehan atau penganiayaan seksual.







Pengobatan

Ada beberapa pilihan bagi wanita yg mengalami depresi pasca persalinan. Sebagai langkah pertama kami sarankan untuk konsultasi kepada dokter, bidan, perawat Puskesmas, dokter kandungan atau petugas kesehatan lainnya.



Pilihannya termasuk:

· Konseling pribadi.

· Psikoterapi

· Konseling Pasangan (Suami-Istri)

· Kelompok Pendukung

· Obat-obatan

· Rawat Inap



Kiat untuk Bagi Ibu Pada Masa Kehamilan & Awal Pengasuhan.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan para ibu & suaminya guna memudahkan pengalaman hamil & menjadi orang tua:

Bagi sang Bunda

· Banyak hal berubah selama kehamilan & perubahan bisa menekan. Ketahuilah hal ini & bicarakanlah.

· Rencanakanlah mendapatkan bantuan tambahan dgn meminta suami/saudara untuk menemani di rumah dlm 2 bulan pertama.

· Dengan suami bicarakanlah perubahan dlm hidup Anda dgn kedatangan bayi serta penyesuaiannya, misalnya cara berbagi pekerjaan rumah tangga.

· Coba hindari kejadian besar dlm hidup (pindah rumah, ganti pekerjaan) dlm bulan-bulan pertama setelah bayi lahir/sewaktu hamil tua.

· Berbagi keprihatinan dgn seorang yg Anda percayai.

· Periksakan kesehatan Anda secara teratur.

· Percayalah akan keputusan Anda serta ingatlah, seraya menyesuaikan diri dgn peran baru semuanya akan menjadi lebih mudah.

· Lanjutkan sifat bergurau Anda!

· Sedari awal ikutsertakanlah suami dlm penjagaan bayi.

· Bila bayi tidur, cobalah juga ikut tidur atau beristirahat.

· Berkenalan dgn perawat Puskesmas setempat atau kelompok ibu untuk memperluas dukungan.

· Carilah seorang yg handal & bisa dipercaya menjaga bayi agar dpt meluangkan waktu dgn suami.

Bagi si Ayah

· Anjurkanlah isteri Anda untuk mendapat bantuan profesional bila perlu, serta menemaninya.

 · Sadarilah keadaan sehat & walafiat Anda sendiri & mintalah bantuan profesional jika sampai merasa depresi.

· Berilah keyakinan & dukungan kepada isteri.

· Secara aktif ikut serta menjaga bayi Anda.

· Penuhlah dgn pengertian akan kebutuhan isteri & sesuaikanlah pengharapan terhadapnya.

· Terimalah uluran bantuan dari orang.

· Rencanakanlah waktu berkumpul bagi suami-isteri & lakukanlah kegiatan menggembirakan seperti sebelum bayi lahir.

· Sadarilah bahwa dorongan seks wanita sering menurun setelah bayi lahir.

· Tunjukkan rasa sayang & perhatian Anda tanpa pamrih.



Ada yang bisa Anda lakukan …

Banyak wanita merasa malu bila tak mampu menguasai & beranggapan sebenarnya hal ini adalah saat paling menggembirakan dalam hidup. Bila ada sesuatu yang tidak benar,Anda perlu mengakuinya serta sadar bahwa meminta bantuan & mengungkapkan perasaan pilu, waswas, marah atau bingung itu tidak keliru.

Depresi pasca persalinan bukanlah sesuatu yg selalu bisa Anda lewati sendiri. Yang paling sulit adalah meraih & meminta bantuan. Selebaran ini akan membantu menjejakkan langkah pertama menuju penyembuhan. Ingatlah, depresi pasca persalinan adalah suatu keadaan yg dapat diobati serta Anda bisa sembuh.


Carilah seorang profesional berpengalaman di bidang kesehatan jiwa dlm kaitan dgn kelahiran bayi. Banyak dokter bersedia memberi nasihat/surat pengantar, bila perlu. Bertanyalah kpd wanita kenalan Anda tentang pengalaman & cara menguasai masalah kehamilan & pengasuhan mereka. Begitu pula ke mana mereka mencari bantuan & dari siapa.

Carilah seorang (teman, saudara, rekan kerja) yg mau mendengarkan secara mendukung tanpa mengadili & yg kiranya memahami yg Anda alami tempat Anda bisa merasa aman & bertanya.

0 comments:

Post a Comment