Friday, May 23, 2014

Penyuluhan Kesehatan Jiwa Masyarakat Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat

Pembukaan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Jiwa Masyarakat

Di Balai Karangan, Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Jiwa Masyarakat oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat di Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau pada tanggal 20 Mei 2014 dilaksanakan di Aula Kecamatan Sekayam. Acara dibuka oleh Camat Sekayam yang diwakili oleh Sekretaris Kecamatan yaitu Y. Eko Suhendra,

S.Sos menyampaikan harapannya agar pemerintah dan Dinas Kesehatan memberikan prioritas lebih terhadap penanganan masalah gangguan kesehatan jiwa. Kegiatan ini menurutnya sangat positif karena masalah kesehatan jiwa merupakan masalah yang terjadi tidak hanya di Sanggau, Kalbar maupun Indonesia namun juga terjadi di seluruh dunia. Berbagai faktor bisa mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang dan perlu mendapat perhatian.



Terutama karena Kecamatan Sekayam dan Entikong berdekatan dengan perbatasan negara Indonesia – Malaysia. Isu-isu tenaga kerja Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa sekembalinya dari Malaysia masih menjadi pembahasan utama. Masalah utama dalam penanganan gangguan jiwa di Kecamatan Sekayam adalah koordinasi dengan dinas terkait serta transportasi ke layanan kesehatan jiwa.

Dalam sambutannya koordinator tim Keswamas RS Jiwa Provinsi Kalbar Utin Titin A., SKM  menyampaikan profil dan kondisi RS Jiwa Provinsi Kalbar saat ini. Upaya promosi dan pencegahan yang dilakukan oleh RS Jiwa Provinsi Kalbar melalui Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat adalah melakukan koordinasi ke berbagai kabupaten/kota serta masing-masing dinas sosial, dinas kesehatan, puskesmas dan instansi terkait lainnya.


Penyuluhan dengan narasumber dr. Pascanus L.P. Togatorop ini memaparkan tentang gangguan jiwa berat yang dialami hampir sekitar 90% pasien di RS Jiwa Provinsi Kalbar. Penyaji memaparkan mengenai definisi skozifrenia beserta ciri-ciri atau karakteristiknya, faktor-faktor penyebab, gejala-gejala, klasifikasi serta penanganan dan penatalaksanaannya.

Diskusi yang dilakukan setelah penyajian dari narasumber menampilkan pertanyaan-pertanyaan dari peserta antara lain tentang penyebab utama gangguan jiwa berat, manajemen medikasi setelah pasien kembali ke rumah, insomnia yang berlangsung lama, apakah gangguan jiwa bisa disebabkan oleh hewan ternak, fobia dan prosentase gangguan jiwa yang disebabkan oleh tekanan lingkungan seperti ujian nasional, mencari sekolah atau caleg yang gagal menjadi anggota DPRD.

Peserta lain memberikan usul pembentukan lembaga sosial di tingkat desa yang khusus atau fokus pada isu gangguan kesehatan jiwa. Narasumber dengan koordinator tim Keswamas dan anggota tim lain yaitu Romi Arif R., S.Psi Psikolog bergantian menjawab satu


per satu pertanyaan dari para peserta yang hadi dari berbagai instansi di Kecamatan Sekayam seperti RumahSakit Pratama, puskesmas, kelurahan, tokoh masyarakat maupun orangtua penyandang gangguan jiwa.Penyuluhan yang dimoderatori oleh Stefanus Sriyatno ini ditutup dengan rekomendasi bahwa kegiatan penyuluhan dan koordinasi masih perlu dilakukan antara RS Jiwa Provinsi Kalbar dengan Kecamatan Sekayam  dan terutama dengan Kabupaten Sanggau serta dinas terkait.

3 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. seandainya penyuluhan dapat dilakukan disetiap kelurahan yang ada diindonesia, pasti akan mengurangi jumlah penderita gangguan jiwa yang ada diindonesia

    ReplyDelete