Apa sih perbedaan antara dokter spesialis jiwa, perawat jiwa dan
psikolog? satu hal yang sering ditanyakan kepada saya adalah mengapa
harus ada dokter spesialis jiwa, perawat jiwa dan psikolog/psikiater
dalam mengelola klien dengan gangguan jiwa. Apa perbedaan fungsi dan
kewenangan dari masing – masing profesi ini, mengapa tidak hanya satu
profesi kesehatan saja yang menangani masalah ini.
Perbedaan pertama adalah perbedaan kompetensi, seorang dokter spesialis jiwa
bertugas merumuskan sebuah diagnosa medis merujuk ke PPDGJ, sehingga
gangguan yang muncul berupa Schizofrenia Hibefrenik, Schizofrenia
Paranoid, Schizofrenia Katatonik, Schizofrenia Tak Terinci dll. Setelah
menemukan diagnosa berdasarkan pengkajian medis maka dokter akan
meresepkan beberapa obat dan beberapa therapi yang harus diberikan
kepada pasien.
Perawat jiwa memberikan terapi sesuai dengan order
dokter dan mengusulkan terapi lain jika berdasarkan pengkajian menemukan
data atau fakta lain yang mungkin luput dari pengkajian dokter
spesialis jiwa dengan asumsi satu dokter spesialis jiwa mengelola untuk
beberapa ruang di RS sehingga memungkinkan untuk tidak mendapatkan data
dan fakta secara utuh. Perawat jiwa melakukan pengkajian dan menemukan
masalah pada klien yang bertentangan dengan pola pemenuhan kebutuhan
manusia secara utuh, merumuskan diagnosa dengan merujuk ke Diagnosa
menurut NANDA.
Seorang psikolog akan mengkaji seseorang berdasarkan
riwayat psikologis, trauma dimasa lalu, pola asuh orang tua, bagaimana
pola pertumbuhan dan perkembangannya, bagaimana mekanisme koping yang
digunakan kemudian menyusun diagnosa psikologis sesuai dengan rujukan.
Melihat beberapa perbedaan tersebut maka seorang pasien gangguan jiwa akan mendapatkan beberapa pengkajian yang berbeda – beda. Mengapa harus ada 3 profesi ini dalam mengelola gangguan jiwa? karena dibutuhkan beberapa domain berbeda dalam menyembuhkan klien gangguan jiwa. Perbedaan profesi yang saling berkaitan dan saling berhubungan ini justru akan meningkatkan proses penyembuhan klien gangguan jiwa, semua profesi memiliki kewenangan dan kepakaran di sisi masing – masing.
Melihat beberapa perbedaan tersebut maka seorang pasien gangguan jiwa akan mendapatkan beberapa pengkajian yang berbeda – beda. Mengapa harus ada 3 profesi ini dalam mengelola gangguan jiwa? karena dibutuhkan beberapa domain berbeda dalam menyembuhkan klien gangguan jiwa. Perbedaan profesi yang saling berkaitan dan saling berhubungan ini justru akan meningkatkan proses penyembuhan klien gangguan jiwa, semua profesi memiliki kewenangan dan kepakaran di sisi masing – masing.
Betapa rumitnya gangguan jiwa sehingga membutuhkan beberapa tim
kesehatan melakukan tindakan bersama untuk menyembuhkan mereka, masing –
masing melihat dengan kacamata body of knowledge masing – masing,
dengan kerjasama yang utuh dan kuat dari ketiga pihak ini maka bukan
tidak mungkin Indonesia Sehat 2010 bisa tercapai…semoga.
Diambil dari : Dokter Sehat
Diambil dari : Dokter Sehat
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete