Tuesday, April 28, 2015

Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Jiwa Masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu

Kecamatan Nanga Silat Kab. Kapuas Hulu, 22 April 2015 dilaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat yang dilaksakan oleh Tim Ahli Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat , dalam kegiatan ini yang hadir terdiri dari Pak Camat, Kepala Puskesmas, Kapolsek, Danramil, seluruh kepala Desa di Kecamatan Nanga Silat, Seluruh Kepala Rukun Tetangga, Tokoh Agama, tokoh Masyarakat, petugas kesehatan setempat serta keluarga Orang Dengan Gangguan Jiwa.

Acara tersebut terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu terdiri dari pertama-tama adalah kata sambutan oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Nanga Silat oleh bapak H. Abang Syahdan , dilanjutkan kata sambutan oleh Ketua Rombongan dari Tim Ahli Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat yaitu Utin Titin Agustinah, SKM.

Dan selanjutnya Kata sambutan dan sekaligus membuka acara oleh Bapak Camat Nanga Silat Kab. Kapuas Hulu yaitu beliau mengatakan bahwa rujukan yang dilakukan saat ini belum terlalu memihak kepada masyarakat




Beliau menginginkan bahwa penanganan untuk pasien dengan gangguan jiwa pada saat dirujuk menggunakan ambulance yang tersedia, hal ini dapat membantu masyarakat  disekitar kecamatan, karena masyarakat di sini tergolongan ekonomi menengah ke bawah, selain itu mengenai fasilitas sangat terbatas tidak sesuai dengan , tidak puas dengan kebijakan pemerintah pusat.

Mengenai ODGJ yang tidak memiliki keluarga, keluarga yang terlantar sebenarrnya tidak dibebankan oleh Dinas Sosial saja seharusnya dinas kesehatan juga terlibat di sini, bapak camat sangat berharap adanya koordinasi antara lintas sector seperti Dinas Sosial dengan Dinas Kesehatan serta Pemerintah Daerah Setempat.

Bapak Camat sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat ini, karena kegiatan seperti ini baru pertama kali dilaksanakan di daerah ini. Persentasi dilaksanakan selama15 menit oleh masing-masing narasumber yaitu dr.Pascanus Togatorop dengan tema Skizofrenia dan kegawatdaruratan Psikiatrik oleh Romi Arif Rianto, S.Psi, Psikolog dengan tema Penanganan Gangguan Jiwa dalam Keluarga, setelah itu dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab.

Di buka dua sesi pertanyaan :
Sesi Pertama

  1. Petugas kesehatan bertanya yaitu apa perbedaan halusinasi dengan kesurupan danbagaimana penanganannya di puskesmas ?
  2. Bagaimana menghilangkan stigma negative pada masyarakat tentang gangguan jiwa?
  3. Ruslan, keluarganya sudah pernah di bawa ke RSJ dan sembuh, di bawa pulang tapi tidak mau minum obat lagi dan akhirya kambuh, apa yang harus dilakukan dengan kondisi penderita yang gemas, gelisah dan gaduh? 

Sesi Kedua
  1. Nanang. Masyarakat Desa setunggal bertanya tentang , ada tetangganya yang memiliki keinginan tetapi keinginanya tidak terpenuhi dan akhinya mengamuk. Apakah ini termasuk dalam gangguan jiwa? 
  2. Mardian, seorang seorang nenek umur 60 tahun ada gangguan misalnya melihat foto wanita dia menganggap itu anaknya, perilaku suka mencuri. Kadang-kadang tidur dengan sapi juga , beberapa orang merasa terganggu. Bagaimana menangani nenek ini agar tidak menggangu lagi masyarakat setempat ?
  3. Nanjar Ada seseorang pulang dari Malaysia ada gangguan jiwa kemudian di bawa ke RSJ, namun setelah pulang tidak ada perubahan jika dirujuk kembali apakah ada kemungkinansembuh kembali?
  4. Kasu, ada warga desa Surabaya sejak kecil pendiamumur 17 atau 18 tahun sempat pacaran sampai usia 35 tahun, ketika pacarnya menikah dengan orang lain perilakunya seperti frustasi, suka berkhayal, namun keluarga tidak ada respon untuk menanganinya, bagaimana cara menanganinya? Dan apakah putus cinta itu bisa menyebabkangangguan Jiwa ?

Dari beberapa pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat disimpulkan bahwa masih ada masalah-masalah yang timbul terkait dengan gangguan jiwa di Masyarakat, dari masalah-masalh tersebutlah maka dilaksanakan pendidikan kesehatan jiwa masyarakat ini. Akhir kata kegiatan di tutup dengan acara berfoto bersama dengan peserta.

0 comments:

Post a Comment